| |||
12 Oktober 2012
Apakah globalisasi ???????.....
Ketika Hubungan Cinta Ditentang Orangtua
Ketika kita bertemu orang yang bisa membuat jatuh cinta, tidak ada yang
lebih menyenangkan daripada lingkungan yang mendukung. Namun apa jadinya
jika sang kekasih tak diterima dengan baik. Teruskan atau putus?
Hindari posisi bertahan
Reaksi umum bila orangtua tak menyukai pacar kita adalah marah, ngambek, atau membangkang. Kekesalan Anda bisa dimengerti. Namun demi mulusnya hubungan Anda selanjutnya, sebaiknya tahan sikap ini. Ketika memperkenalkan sang kekasih pada orangtua, bersiaplah terhadap reaksi penolakan.
Jangan langsung membantah apa yang disampaikan orangtua — hanya akan memperparah keadaan. Sang kekasih pun bisa dituduh sebagai orang yang memiliki pengaruh buruk bagi Anda.
Sebaiknya, dengarkanlah keberatan orangtua dengan terbuka. Susah memang untuk tetap tenang jika sang kekasih dibicarakan dengan negatif. Tapi, dengan bersikap terbuka dan tenang, orangtua Anda juga akan lebih terbuka tentang penyebab ketidaksukaan mereka. Cari tahu pelan-pelan, apa yang sesungguhnya menjadi keberatan mereka yang utama.
Pahami dua kubu
Dengarkan baik-baik apa keberatan mereka. Kadang keberatan mereka bisa berasal dari hal remeh-temeh maupun hal yang penting. Memakai sandal jepit ke rumah, berbeda suku, atau rambut yang gondrong merupakan tipe-tipe keberatan orangtua berdasarkan penilaian awal.
Pahami apa yang menjadi kekhawatiran mereka sesungguhnya. Apakah memakai sandal jepit ke rumah terkesan tidak sopan, rambut gondrong mencirikan urakan, atau label pada suku tertentu yang tidak disukai mereka. Minta orangtua untuk menjelaskan lebih lanjut, lalu coba analisa apakah memang kekasih Anda membawa potensi sifat seperti yang dikhawatirkan.
Intinya, keberatan orangtua sering kali didasarkan pada kekhawatiran, ingin melindungi Anda dari orang yang salah, dan memastikan masa depan Anda bahagia jika bersama orang yang tepat. Tapi kalau keberatan mereka tidak objektif dan hanya berdasarkan stereotip, maka Anda bisa mencoba membuka mata mereka secara perlahan.
Ingat kembali juga aktivitas dan perilaku Anda belakangan ini. Apakah Anda melakukan hal-hal yang kurang disukai orangtua? Apakah waktu dan perhatian Anda untuk keluarga sangat berkurang drastis? Bisa jadi mereka menganggap sang kekasih adalah pengaruh buruk.
Coba pahami juga mengapa kekasih Anda bersikap tertentu yang membuat orangtua kesal. Apakah ia memang seperti apa kata orangtua Anda. Pada tahap ini, jangan terburu-buru membuat keputusan. Lihat dan pelajari baik-baik kondisi sang kekasih sebelum lanjut ke tahap selanjutnya.
Buka telinga
Seringkali kuping kita mudah tertutup atau cepat panas ketika diceramahi orangtua. Tapi apakah mereka ada benarnya atau kekhawatiran mereka tak beralasan?
Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah mencuri dengar kanan-kiri dari orang terdekat. Orang terdekat Anda, orang terdekat kekasih, maupun orang terdekat orangtua. Cari tahu secara baik-baik apakah kekhawatiran orangtua Anda beralasan.
Pertemukan si dia dengan sahabat atau keluarga Anda lainnya. Om, tante, kakak, adik, bahkan nenek bisa dijadikan tempat untuk mencari pendapat alternatif. Apa reaksi mereka sejujurnya?
Pendapat sahabat atau keluarga dekat tentu juga didasari oleh rasa sayang dan perhatian. Jika hampir semua suara bernada sama, maka saatnya Anda berpikir ulang dan melihat lebih jernih tentang kekasih Anda.
Hindari membangun tembok yang tinggi ketika semua orang menolak sang kekasih. Jika nanti hubungan Anda kandas, tentu kepada mereka juga Anda akan berpaling. Cari waktu dan suasana yang tenang untuk memikirkan masukan dan pendapat dari teman atau orang terdekat Anda untuk keputusan yang lebih baik.
Ulas hubungan
Sejauh apakah hubungan Anda saat ini? Apa Anda menjadi orang yang lebih baik setelah dekat dengan si dia? Apakah Anda menjadi lebih baik dalam karir, hobi, maupun hubungan dengan orang sekitar? Apakah hubungan Anda mayoritas berada dalam keadaan senang atau lebih sering berada dalam keadaan tertekan karena terus bertengkar?
Pikirkan baik-baik kembali perubahan hidup Anda setelah dekat dengan dia. Jika hubungan Anda masih dalam tahap awal maka Anda masih bisa melangkah lebih hati-hati.
Apabila hubungan Anda sudah semakin dekat ke jenjang yang serius, maka sebaiknya Anda lebih intensif memikirkan tentang kualitas si dia serta hubungan Anda. Pendapat teman atau keluarga dekat memang tidak mutlak memutuskan hubungan cinta Anda. Tapi tak ada salahnya pendapat mereka juga menjadi salah satu pertimbangan.
Pembuktian
Pada tahap ini Anda sudah memutuskan kalau si dia memang tak seperti anggapan orangtua. Apa yang dikatakan orangtua hanya karena mereka belum mengenal sang kekasih lebih dekat.
Jika si dia memang mencintai Anda, minta bantuannya untuk bekerjasama. Katakan betapa pentingnya dukungan orangtua untuk membuat Anda lebih semangat dalam menjalani hubungan ini. Memang proses ini tentu bukan sesuatu yang instan.
Tapi jika dilakukan dengan konsisten dan dengan pembuktian yang meyakinkan perlahan-lahan bisa saja orangtua mulai membuka diri terhadap kekasih. Jika ia memang ingin bersama Anda, ia pasti tak keberatan jika diminta untuk sedikit tampil lebih sopan demi orangtua.
Jika perlu, minta bantuan orang ketiga untuk memuluskan jalan Anda. Pilih keluarga dekat yang juga dekat dan didengar oleh orangtua Anda seperti tante, om, atau nenek-kakek. Perkenalkan sang kekasih pada mereka.
Jika mereka menyukai sang kekasih dan tidak menentang seperti orangtua Anda, maka mereka bisa dimintai bantuannya. Minta mereka untuk pelan-pelan ikut berbicara kepada orangtua tentang si kekasih.
Tapi, jika sang kekasih tak mau bekerjasama untuk menyenangkan hati orangtua, maka Anda perlu berpikir ulang. Hubungan Anda kelak bukan hanya melibatkan Anda berdua tapi juga seluruh keluarga besar. Kekasih yang baik, pasti mau berusaha untuk berjuang dan membahagiakan Anda.
Begitu juga sebaliknya. Pada beberapa kasus, perjuangan ini akan memakan waktu. Terus lakukan tahap-tahap ini jika belum juga mendapat lampu hijau. Bangun komunikasi yang baik dengan orangtua, hindari konflik yang tidak perlu jika ingin perjuangan Anda lebih mulus.
Hindari posisi bertahan
Reaksi umum bila orangtua tak menyukai pacar kita adalah marah, ngambek, atau membangkang. Kekesalan Anda bisa dimengerti. Namun demi mulusnya hubungan Anda selanjutnya, sebaiknya tahan sikap ini. Ketika memperkenalkan sang kekasih pada orangtua, bersiaplah terhadap reaksi penolakan.
Jangan langsung membantah apa yang disampaikan orangtua — hanya akan memperparah keadaan. Sang kekasih pun bisa dituduh sebagai orang yang memiliki pengaruh buruk bagi Anda.
Sebaiknya, dengarkanlah keberatan orangtua dengan terbuka. Susah memang untuk tetap tenang jika sang kekasih dibicarakan dengan negatif. Tapi, dengan bersikap terbuka dan tenang, orangtua Anda juga akan lebih terbuka tentang penyebab ketidaksukaan mereka. Cari tahu pelan-pelan, apa yang sesungguhnya menjadi keberatan mereka yang utama.
Pahami dua kubu
Dengarkan baik-baik apa keberatan mereka. Kadang keberatan mereka bisa berasal dari hal remeh-temeh maupun hal yang penting. Memakai sandal jepit ke rumah, berbeda suku, atau rambut yang gondrong merupakan tipe-tipe keberatan orangtua berdasarkan penilaian awal.
Pahami apa yang menjadi kekhawatiran mereka sesungguhnya. Apakah memakai sandal jepit ke rumah terkesan tidak sopan, rambut gondrong mencirikan urakan, atau label pada suku tertentu yang tidak disukai mereka. Minta orangtua untuk menjelaskan lebih lanjut, lalu coba analisa apakah memang kekasih Anda membawa potensi sifat seperti yang dikhawatirkan.
Intinya, keberatan orangtua sering kali didasarkan pada kekhawatiran, ingin melindungi Anda dari orang yang salah, dan memastikan masa depan Anda bahagia jika bersama orang yang tepat. Tapi kalau keberatan mereka tidak objektif dan hanya berdasarkan stereotip, maka Anda bisa mencoba membuka mata mereka secara perlahan.
Ingat kembali juga aktivitas dan perilaku Anda belakangan ini. Apakah Anda melakukan hal-hal yang kurang disukai orangtua? Apakah waktu dan perhatian Anda untuk keluarga sangat berkurang drastis? Bisa jadi mereka menganggap sang kekasih adalah pengaruh buruk.
Coba pahami juga mengapa kekasih Anda bersikap tertentu yang membuat orangtua kesal. Apakah ia memang seperti apa kata orangtua Anda. Pada tahap ini, jangan terburu-buru membuat keputusan. Lihat dan pelajari baik-baik kondisi sang kekasih sebelum lanjut ke tahap selanjutnya.
Buka telinga
Seringkali kuping kita mudah tertutup atau cepat panas ketika diceramahi orangtua. Tapi apakah mereka ada benarnya atau kekhawatiran mereka tak beralasan?
Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah mencuri dengar kanan-kiri dari orang terdekat. Orang terdekat Anda, orang terdekat kekasih, maupun orang terdekat orangtua. Cari tahu secara baik-baik apakah kekhawatiran orangtua Anda beralasan.
Pertemukan si dia dengan sahabat atau keluarga Anda lainnya. Om, tante, kakak, adik, bahkan nenek bisa dijadikan tempat untuk mencari pendapat alternatif. Apa reaksi mereka sejujurnya?
Pendapat sahabat atau keluarga dekat tentu juga didasari oleh rasa sayang dan perhatian. Jika hampir semua suara bernada sama, maka saatnya Anda berpikir ulang dan melihat lebih jernih tentang kekasih Anda.
Hindari membangun tembok yang tinggi ketika semua orang menolak sang kekasih. Jika nanti hubungan Anda kandas, tentu kepada mereka juga Anda akan berpaling. Cari waktu dan suasana yang tenang untuk memikirkan masukan dan pendapat dari teman atau orang terdekat Anda untuk keputusan yang lebih baik.
Ulas hubungan
Sejauh apakah hubungan Anda saat ini? Apa Anda menjadi orang yang lebih baik setelah dekat dengan si dia? Apakah Anda menjadi lebih baik dalam karir, hobi, maupun hubungan dengan orang sekitar? Apakah hubungan Anda mayoritas berada dalam keadaan senang atau lebih sering berada dalam keadaan tertekan karena terus bertengkar?
Pikirkan baik-baik kembali perubahan hidup Anda setelah dekat dengan dia. Jika hubungan Anda masih dalam tahap awal maka Anda masih bisa melangkah lebih hati-hati.
Apabila hubungan Anda sudah semakin dekat ke jenjang yang serius, maka sebaiknya Anda lebih intensif memikirkan tentang kualitas si dia serta hubungan Anda. Pendapat teman atau keluarga dekat memang tidak mutlak memutuskan hubungan cinta Anda. Tapi tak ada salahnya pendapat mereka juga menjadi salah satu pertimbangan.
Pembuktian
Pada tahap ini Anda sudah memutuskan kalau si dia memang tak seperti anggapan orangtua. Apa yang dikatakan orangtua hanya karena mereka belum mengenal sang kekasih lebih dekat.
Jika si dia memang mencintai Anda, minta bantuannya untuk bekerjasama. Katakan betapa pentingnya dukungan orangtua untuk membuat Anda lebih semangat dalam menjalani hubungan ini. Memang proses ini tentu bukan sesuatu yang instan.
Tapi jika dilakukan dengan konsisten dan dengan pembuktian yang meyakinkan perlahan-lahan bisa saja orangtua mulai membuka diri terhadap kekasih. Jika ia memang ingin bersama Anda, ia pasti tak keberatan jika diminta untuk sedikit tampil lebih sopan demi orangtua.
Jika perlu, minta bantuan orang ketiga untuk memuluskan jalan Anda. Pilih keluarga dekat yang juga dekat dan didengar oleh orangtua Anda seperti tante, om, atau nenek-kakek. Perkenalkan sang kekasih pada mereka.
Jika mereka menyukai sang kekasih dan tidak menentang seperti orangtua Anda, maka mereka bisa dimintai bantuannya. Minta mereka untuk pelan-pelan ikut berbicara kepada orangtua tentang si kekasih.
Tapi, jika sang kekasih tak mau bekerjasama untuk menyenangkan hati orangtua, maka Anda perlu berpikir ulang. Hubungan Anda kelak bukan hanya melibatkan Anda berdua tapi juga seluruh keluarga besar. Kekasih yang baik, pasti mau berusaha untuk berjuang dan membahagiakan Anda.
Begitu juga sebaliknya. Pada beberapa kasus, perjuangan ini akan memakan waktu. Terus lakukan tahap-tahap ini jika belum juga mendapat lampu hijau. Bangun komunikasi yang baik dengan orangtua, hindari konflik yang tidak perlu jika ingin perjuangan Anda lebih mulus.
5 Cara Salah Mendidik Anak
Menjadi orang tua memang tidak mudah, butuh kesabaran
dalam membesarkan dan mendidik anak. Tapi, jika cara Anda salah, itu
juga berakibat fatal dan buruk untuk masa depannya.
Terkadang tanpa Anda sadari, sikap dan cara didik kepada anak justru membuat mereka stres. Kadangkala terlalu memanjakan mereka, itu juga tidak baik bagi perkembangkan mereka.
Berikut ini ada 5 cara mendidik anak yang dianggap salah, seperti dikutip dari Times of India, Jumat (10/2).
Tidak ada waktu
Sebagai orang tua, Anda mungkin tidak pernah menyediakan waktu dengan anak-anak. Setidaknya menanyakan kegiatan mereka apa saja disekolah. Komunikasi dengan anak penting, karena jika mereka punya masalah, akan disampaikan ke Anda dan masalah itu bisa cepat diselesaikan.
Terlalu royal memberi hadiah
Sebaiknya Anda tidak terlalu mudah memberikan anak hadiah apalagi jika tidak didukung prestasi yang baik di sekolah. Anda boleh-boleh saja memberi mereka hadiah, tentunya dengan memberi pengertian apabila prestasi di sekolah bagus, minimal nilai pelajaran mereka baik.
Membandingkan-bandingkan
Banyak orang tua yang membandingkan anak mereka dengan orang lain, baik itu saudara, teman atau teman sekelas. Kondisi itu akan membuat meereka semakin merasa tidak layak. Anda harus tahu, setiap anak memiliki kemampuan berbeda, jadi lebih baik Anda memberi motivasi dan dukungan terhadap potensi yang ada padanya.
Terlalu dibebani
Anak juga butuh istirahat dan dicharge. Ibarat baterai, kegiatan yang padat setelah sekolah seperti les, kursus dan lainnya sudah cukup membebani mereka. Jadi, berilah mereka waktu menyalurkan hobi, apakah olahraga, mendengarkan musik atau bahkan tidur.
Terlalu menuntut
Ujian adalah saat-saat paling tidak menyenangkan bahkan menjadi beban bagi anak-anak. Semakin terbebani karena Anda menuntut nilai yang bagus, kondisi ini bisa membuat mereka semakin stres. Seharusnya, yakinkan anak Anda dan motivasi mereka bahwa nilai jelek bukan akhir dari semuanya, karena masih ada kesempatan lain.
Terkadang tanpa Anda sadari, sikap dan cara didik kepada anak justru membuat mereka stres. Kadangkala terlalu memanjakan mereka, itu juga tidak baik bagi perkembangkan mereka.
Berikut ini ada 5 cara mendidik anak yang dianggap salah, seperti dikutip dari Times of India, Jumat (10/2).
Tidak ada waktu
Sebagai orang tua, Anda mungkin tidak pernah menyediakan waktu dengan anak-anak. Setidaknya menanyakan kegiatan mereka apa saja disekolah. Komunikasi dengan anak penting, karena jika mereka punya masalah, akan disampaikan ke Anda dan masalah itu bisa cepat diselesaikan.
Terlalu royal memberi hadiah
Sebaiknya Anda tidak terlalu mudah memberikan anak hadiah apalagi jika tidak didukung prestasi yang baik di sekolah. Anda boleh-boleh saja memberi mereka hadiah, tentunya dengan memberi pengertian apabila prestasi di sekolah bagus, minimal nilai pelajaran mereka baik.
Membandingkan-bandingkan
Banyak orang tua yang membandingkan anak mereka dengan orang lain, baik itu saudara, teman atau teman sekelas. Kondisi itu akan membuat meereka semakin merasa tidak layak. Anda harus tahu, setiap anak memiliki kemampuan berbeda, jadi lebih baik Anda memberi motivasi dan dukungan terhadap potensi yang ada padanya.
Terlalu dibebani
Anak juga butuh istirahat dan dicharge. Ibarat baterai, kegiatan yang padat setelah sekolah seperti les, kursus dan lainnya sudah cukup membebani mereka. Jadi, berilah mereka waktu menyalurkan hobi, apakah olahraga, mendengarkan musik atau bahkan tidur.
Terlalu menuntut
Ujian adalah saat-saat paling tidak menyenangkan bahkan menjadi beban bagi anak-anak. Semakin terbebani karena Anda menuntut nilai yang bagus, kondisi ini bisa membuat mereka semakin stres. Seharusnya, yakinkan anak Anda dan motivasi mereka bahwa nilai jelek bukan akhir dari semuanya, karena masih ada kesempatan lain.
.♥.JANGAN KAU SENTUH DIRIKU.♥.
Jangan engkau sentuh diriku..
Jangan engkau sentuh perasaanku..
Jangan engkau sentuh pikiranku..
Jangan engkau sentuh hatiku..
Jangan engkau sentuh jiwaku..
Jangan engkau sentuh ragaku.
Jangan engkau sentuh jantungku.
Jangan engkau sentuh perasaanku..
Jangan engkau sentuh pikiranku..
Jangan engkau sentuh hatiku..
Jangan engkau sentuh jiwaku..
Jangan engkau sentuh ragaku.
Jangan engkau sentuh jantungku.
Jangan engkau sentuh batinku.
Jangan engkau sentuh apapun yang ada padaku..
Sebelum aku sah menjadi milikmu..
Sebelum aku sah menjdi makmummu..
Sebelum aku sah di depan Penghulu..
Itulah komitmenku..
Jangan engkau sentuh apapun yang ada padaku..
Sebelum aku sah menjadi milikmu..
Sebelum aku sah menjdi makmummu..
Sebelum aku sah di depan Penghulu..
Itulah komitmenku..
Melindungi Mata dari Kerusakan Akibat Layar Komputer
Hampir semua pekerja kantoran kini menatap layar komputer dalam waktu
yang lama setiap hari. Tak ada yang salah dengan hal tersebut asal mata
tetap dijaga kesehatannya. Jika tidak, bisa terjadi beberapa gangguan
mata yang akan membuat Anda menyesal. Perhatikan poin-poin berikut ini
untuk melindungi mata dari efek negatif akibat terlalu lama bekerja di
depan layar komputer.
Atur posisi
Posisi
yang baik ikut menentukan kesehatan mata. Mulai dari jarak, posisi
komputer atau laptop, sampai posisi ruangan. Masalah umum yang terjadi
ketika lama bertatapan dengan layar komputer adalah mata merah dan
kering. Hal ini terjadi karena saat bekerja di depan komputer kita lebih
sedikit berkedip untuk melembapkan mata.
Coba letakkan layar
komputer atau laptop dengan posisi sedikit di bawah mata. Posisi ini
membuat mata tidak terlalu terbuka lebar saat menatap layar komputer.
Beri jarak antara monitor dan mata untuk kenyamanan bekerja. Beri jarak
setidaknya 20-30 cm untuk kenyamanan menatap layar komputer.
Dinding
di belakang monitor juga berperan penting untuk mengurangi kelelahan
mata. Hindari latar atau dinding yang terlalu terang atau dengan motif
terlalu ramai yang bisa membuat mata sulit berkonsentrasi pada layar
komputer. Hal ini membuat mata cepat lelah karena bekerja ekstra.
Istirahat
Semua
bagian tubuh tentu perlu waktu istirahat. Begitu juga mata yang lelah
bekerja menatap layar komputer. Usapkan kedua telapak tangan Anda hingga
hangat, lalu tutup mata Anda dengan kedua telapak tangan. Biarkan mata
terpejam dalam keadaan gelap selama setidaknya satu menit. Jika
memungkinkan, lakukan di ruangan yang tenang.
Rumus umum
20-20-20 juga berlaku untuk mengistirahatkan mata. Beristirahat setiap
20 menit, lalu pandang sesuatu yang jaraknya kurang lebih 20 meter
selama 20 detik. Dengan begitu, mata bisa beristirahat dari sinar layar
komputer dan pandangan jarak dekat.
Sesekali, pijat area di
sekitar mata dengan lembut. Lakukan gerakan memutar secara perlahan
untuk membuat otot-otot di sekitar mata lebih rileks. Usahakan untuk
berkedip cukup sering demi menjaga kelembapan mata — agar tidak kering
dan iritasi.
Atur kenyamanan
Sering kali
mata harus bekerja keras karena pengaturan yang tidak tepat. Saat
mengetik atau membaca, atur sedemikian rupa besar huruf sehingga tidak
membuat mata harus memicing. Jangan sampai mata harus bekerja ekstra
keras karena pengaturan besar huruf yang tidak nyaman. Membaca atau
menulis dengan besar huruf yang tidak nyaman dapat membuat mata lelah,
posisi tubuh lelah karena harus mendekat ke layar, dan tubuh tegang.
Usahakan
juga atur tempat kerja dengan cahaya yang cukup. Bekerja di tempat yang
terlalu terang bisa membuat mata iritasi. Sedangkan bekerja di tempat
yang terlalu gelap bisa membuat mata mudah lelah dan rusak. Sesuaikan
tingkat cahaya monitor Anda yang nyaman.
Perhatikan gejala
Jangan
sepelekan gejala-gejala yang menganggu kenyamanan mata. Hindari gejala
semakin parah dengan segera berkonsultasi ke dokter. Dengan memeriksakan
gangguan mata secara dini, Anda bisa menemukan penyebab dan melakukan
perbaikan terhadap sumber masalah tersebut. Jika dibiarkan terlalu lama,
bisa jadi kerusakannya sulit untuk dikembalikan lagi.
Perhatikan
beberapa gejala ini: Mata buram saat menatap ke tempat lain selain
layar komputer, mata kering, sakit perih pada mata, sakit kepala, sulit
fokus atau pandangan buram saat menatap layar komputer, mata
berkunang-kunang, serta sulit membaca serta fokus pada benda jauh
setelah menatap komputer. Jika gejala-gejala tersebut Anda alami, tak
ada salahnya mengevaluasi kembali posisi komputer dan pola kerja Anda.
Apabila setelah dilakukan perbaikan mata masih juga tak membaik,
sebaiknya konsultasikan dengan dokter terkait.
10 Ciri Si Dia Memang Pria yang Tepat Buat Anda
- Teman-teman setuju
- Kumpul dengan keluarga
- Ia mendengarkan
- Punya tujuan yang sama
- Ia bisa jadi teman dan sahabat
- Percaya
- Merasa spesial
- Membicarakan masa depan
- Merasa terlindungi
- Jadilah apa adanya
Langganan:
Postingan (Atom)
12 Oktober 2012
Apakah globalisasi ???????.....
| |||
Ketika Hubungan Cinta Ditentang Orangtua
Ketika kita bertemu orang yang bisa membuat jatuh cinta, tidak ada yang
lebih menyenangkan daripada lingkungan yang mendukung. Namun apa jadinya
jika sang kekasih tak diterima dengan baik. Teruskan atau putus?
Hindari posisi bertahan
Reaksi umum bila orangtua tak menyukai pacar kita adalah marah, ngambek, atau membangkang. Kekesalan Anda bisa dimengerti. Namun demi mulusnya hubungan Anda selanjutnya, sebaiknya tahan sikap ini. Ketika memperkenalkan sang kekasih pada orangtua, bersiaplah terhadap reaksi penolakan.
Jangan langsung membantah apa yang disampaikan orangtua — hanya akan memperparah keadaan. Sang kekasih pun bisa dituduh sebagai orang yang memiliki pengaruh buruk bagi Anda.
Sebaiknya, dengarkanlah keberatan orangtua dengan terbuka. Susah memang untuk tetap tenang jika sang kekasih dibicarakan dengan negatif. Tapi, dengan bersikap terbuka dan tenang, orangtua Anda juga akan lebih terbuka tentang penyebab ketidaksukaan mereka. Cari tahu pelan-pelan, apa yang sesungguhnya menjadi keberatan mereka yang utama.
Pahami dua kubu
Dengarkan baik-baik apa keberatan mereka. Kadang keberatan mereka bisa berasal dari hal remeh-temeh maupun hal yang penting. Memakai sandal jepit ke rumah, berbeda suku, atau rambut yang gondrong merupakan tipe-tipe keberatan orangtua berdasarkan penilaian awal.
Pahami apa yang menjadi kekhawatiran mereka sesungguhnya. Apakah memakai sandal jepit ke rumah terkesan tidak sopan, rambut gondrong mencirikan urakan, atau label pada suku tertentu yang tidak disukai mereka. Minta orangtua untuk menjelaskan lebih lanjut, lalu coba analisa apakah memang kekasih Anda membawa potensi sifat seperti yang dikhawatirkan.
Intinya, keberatan orangtua sering kali didasarkan pada kekhawatiran, ingin melindungi Anda dari orang yang salah, dan memastikan masa depan Anda bahagia jika bersama orang yang tepat. Tapi kalau keberatan mereka tidak objektif dan hanya berdasarkan stereotip, maka Anda bisa mencoba membuka mata mereka secara perlahan.
Ingat kembali juga aktivitas dan perilaku Anda belakangan ini. Apakah Anda melakukan hal-hal yang kurang disukai orangtua? Apakah waktu dan perhatian Anda untuk keluarga sangat berkurang drastis? Bisa jadi mereka menganggap sang kekasih adalah pengaruh buruk.
Coba pahami juga mengapa kekasih Anda bersikap tertentu yang membuat orangtua kesal. Apakah ia memang seperti apa kata orangtua Anda. Pada tahap ini, jangan terburu-buru membuat keputusan. Lihat dan pelajari baik-baik kondisi sang kekasih sebelum lanjut ke tahap selanjutnya.
Buka telinga
Seringkali kuping kita mudah tertutup atau cepat panas ketika diceramahi orangtua. Tapi apakah mereka ada benarnya atau kekhawatiran mereka tak beralasan?
Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah mencuri dengar kanan-kiri dari orang terdekat. Orang terdekat Anda, orang terdekat kekasih, maupun orang terdekat orangtua. Cari tahu secara baik-baik apakah kekhawatiran orangtua Anda beralasan.
Pertemukan si dia dengan sahabat atau keluarga Anda lainnya. Om, tante, kakak, adik, bahkan nenek bisa dijadikan tempat untuk mencari pendapat alternatif. Apa reaksi mereka sejujurnya?
Pendapat sahabat atau keluarga dekat tentu juga didasari oleh rasa sayang dan perhatian. Jika hampir semua suara bernada sama, maka saatnya Anda berpikir ulang dan melihat lebih jernih tentang kekasih Anda.
Hindari membangun tembok yang tinggi ketika semua orang menolak sang kekasih. Jika nanti hubungan Anda kandas, tentu kepada mereka juga Anda akan berpaling. Cari waktu dan suasana yang tenang untuk memikirkan masukan dan pendapat dari teman atau orang terdekat Anda untuk keputusan yang lebih baik.
Ulas hubungan
Sejauh apakah hubungan Anda saat ini? Apa Anda menjadi orang yang lebih baik setelah dekat dengan si dia? Apakah Anda menjadi lebih baik dalam karir, hobi, maupun hubungan dengan orang sekitar? Apakah hubungan Anda mayoritas berada dalam keadaan senang atau lebih sering berada dalam keadaan tertekan karena terus bertengkar?
Pikirkan baik-baik kembali perubahan hidup Anda setelah dekat dengan dia. Jika hubungan Anda masih dalam tahap awal maka Anda masih bisa melangkah lebih hati-hati.
Apabila hubungan Anda sudah semakin dekat ke jenjang yang serius, maka sebaiknya Anda lebih intensif memikirkan tentang kualitas si dia serta hubungan Anda. Pendapat teman atau keluarga dekat memang tidak mutlak memutuskan hubungan cinta Anda. Tapi tak ada salahnya pendapat mereka juga menjadi salah satu pertimbangan.
Pembuktian
Pada tahap ini Anda sudah memutuskan kalau si dia memang tak seperti anggapan orangtua. Apa yang dikatakan orangtua hanya karena mereka belum mengenal sang kekasih lebih dekat.
Jika si dia memang mencintai Anda, minta bantuannya untuk bekerjasama. Katakan betapa pentingnya dukungan orangtua untuk membuat Anda lebih semangat dalam menjalani hubungan ini. Memang proses ini tentu bukan sesuatu yang instan.
Tapi jika dilakukan dengan konsisten dan dengan pembuktian yang meyakinkan perlahan-lahan bisa saja orangtua mulai membuka diri terhadap kekasih. Jika ia memang ingin bersama Anda, ia pasti tak keberatan jika diminta untuk sedikit tampil lebih sopan demi orangtua.
Jika perlu, minta bantuan orang ketiga untuk memuluskan jalan Anda. Pilih keluarga dekat yang juga dekat dan didengar oleh orangtua Anda seperti tante, om, atau nenek-kakek. Perkenalkan sang kekasih pada mereka.
Jika mereka menyukai sang kekasih dan tidak menentang seperti orangtua Anda, maka mereka bisa dimintai bantuannya. Minta mereka untuk pelan-pelan ikut berbicara kepada orangtua tentang si kekasih.
Tapi, jika sang kekasih tak mau bekerjasama untuk menyenangkan hati orangtua, maka Anda perlu berpikir ulang. Hubungan Anda kelak bukan hanya melibatkan Anda berdua tapi juga seluruh keluarga besar. Kekasih yang baik, pasti mau berusaha untuk berjuang dan membahagiakan Anda.
Begitu juga sebaliknya. Pada beberapa kasus, perjuangan ini akan memakan waktu. Terus lakukan tahap-tahap ini jika belum juga mendapat lampu hijau. Bangun komunikasi yang baik dengan orangtua, hindari konflik yang tidak perlu jika ingin perjuangan Anda lebih mulus.
Hindari posisi bertahan
Reaksi umum bila orangtua tak menyukai pacar kita adalah marah, ngambek, atau membangkang. Kekesalan Anda bisa dimengerti. Namun demi mulusnya hubungan Anda selanjutnya, sebaiknya tahan sikap ini. Ketika memperkenalkan sang kekasih pada orangtua, bersiaplah terhadap reaksi penolakan.
Jangan langsung membantah apa yang disampaikan orangtua — hanya akan memperparah keadaan. Sang kekasih pun bisa dituduh sebagai orang yang memiliki pengaruh buruk bagi Anda.
Sebaiknya, dengarkanlah keberatan orangtua dengan terbuka. Susah memang untuk tetap tenang jika sang kekasih dibicarakan dengan negatif. Tapi, dengan bersikap terbuka dan tenang, orangtua Anda juga akan lebih terbuka tentang penyebab ketidaksukaan mereka. Cari tahu pelan-pelan, apa yang sesungguhnya menjadi keberatan mereka yang utama.
Pahami dua kubu
Dengarkan baik-baik apa keberatan mereka. Kadang keberatan mereka bisa berasal dari hal remeh-temeh maupun hal yang penting. Memakai sandal jepit ke rumah, berbeda suku, atau rambut yang gondrong merupakan tipe-tipe keberatan orangtua berdasarkan penilaian awal.
Pahami apa yang menjadi kekhawatiran mereka sesungguhnya. Apakah memakai sandal jepit ke rumah terkesan tidak sopan, rambut gondrong mencirikan urakan, atau label pada suku tertentu yang tidak disukai mereka. Minta orangtua untuk menjelaskan lebih lanjut, lalu coba analisa apakah memang kekasih Anda membawa potensi sifat seperti yang dikhawatirkan.
Intinya, keberatan orangtua sering kali didasarkan pada kekhawatiran, ingin melindungi Anda dari orang yang salah, dan memastikan masa depan Anda bahagia jika bersama orang yang tepat. Tapi kalau keberatan mereka tidak objektif dan hanya berdasarkan stereotip, maka Anda bisa mencoba membuka mata mereka secara perlahan.
Ingat kembali juga aktivitas dan perilaku Anda belakangan ini. Apakah Anda melakukan hal-hal yang kurang disukai orangtua? Apakah waktu dan perhatian Anda untuk keluarga sangat berkurang drastis? Bisa jadi mereka menganggap sang kekasih adalah pengaruh buruk.
Coba pahami juga mengapa kekasih Anda bersikap tertentu yang membuat orangtua kesal. Apakah ia memang seperti apa kata orangtua Anda. Pada tahap ini, jangan terburu-buru membuat keputusan. Lihat dan pelajari baik-baik kondisi sang kekasih sebelum lanjut ke tahap selanjutnya.
Buka telinga
Seringkali kuping kita mudah tertutup atau cepat panas ketika diceramahi orangtua. Tapi apakah mereka ada benarnya atau kekhawatiran mereka tak beralasan?
Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah mencuri dengar kanan-kiri dari orang terdekat. Orang terdekat Anda, orang terdekat kekasih, maupun orang terdekat orangtua. Cari tahu secara baik-baik apakah kekhawatiran orangtua Anda beralasan.
Pertemukan si dia dengan sahabat atau keluarga Anda lainnya. Om, tante, kakak, adik, bahkan nenek bisa dijadikan tempat untuk mencari pendapat alternatif. Apa reaksi mereka sejujurnya?
Pendapat sahabat atau keluarga dekat tentu juga didasari oleh rasa sayang dan perhatian. Jika hampir semua suara bernada sama, maka saatnya Anda berpikir ulang dan melihat lebih jernih tentang kekasih Anda.
Hindari membangun tembok yang tinggi ketika semua orang menolak sang kekasih. Jika nanti hubungan Anda kandas, tentu kepada mereka juga Anda akan berpaling. Cari waktu dan suasana yang tenang untuk memikirkan masukan dan pendapat dari teman atau orang terdekat Anda untuk keputusan yang lebih baik.
Ulas hubungan
Sejauh apakah hubungan Anda saat ini? Apa Anda menjadi orang yang lebih baik setelah dekat dengan si dia? Apakah Anda menjadi lebih baik dalam karir, hobi, maupun hubungan dengan orang sekitar? Apakah hubungan Anda mayoritas berada dalam keadaan senang atau lebih sering berada dalam keadaan tertekan karena terus bertengkar?
Pikirkan baik-baik kembali perubahan hidup Anda setelah dekat dengan dia. Jika hubungan Anda masih dalam tahap awal maka Anda masih bisa melangkah lebih hati-hati.
Apabila hubungan Anda sudah semakin dekat ke jenjang yang serius, maka sebaiknya Anda lebih intensif memikirkan tentang kualitas si dia serta hubungan Anda. Pendapat teman atau keluarga dekat memang tidak mutlak memutuskan hubungan cinta Anda. Tapi tak ada salahnya pendapat mereka juga menjadi salah satu pertimbangan.
Pembuktian
Pada tahap ini Anda sudah memutuskan kalau si dia memang tak seperti anggapan orangtua. Apa yang dikatakan orangtua hanya karena mereka belum mengenal sang kekasih lebih dekat.
Jika si dia memang mencintai Anda, minta bantuannya untuk bekerjasama. Katakan betapa pentingnya dukungan orangtua untuk membuat Anda lebih semangat dalam menjalani hubungan ini. Memang proses ini tentu bukan sesuatu yang instan.
Tapi jika dilakukan dengan konsisten dan dengan pembuktian yang meyakinkan perlahan-lahan bisa saja orangtua mulai membuka diri terhadap kekasih. Jika ia memang ingin bersama Anda, ia pasti tak keberatan jika diminta untuk sedikit tampil lebih sopan demi orangtua.
Jika perlu, minta bantuan orang ketiga untuk memuluskan jalan Anda. Pilih keluarga dekat yang juga dekat dan didengar oleh orangtua Anda seperti tante, om, atau nenek-kakek. Perkenalkan sang kekasih pada mereka.
Jika mereka menyukai sang kekasih dan tidak menentang seperti orangtua Anda, maka mereka bisa dimintai bantuannya. Minta mereka untuk pelan-pelan ikut berbicara kepada orangtua tentang si kekasih.
Tapi, jika sang kekasih tak mau bekerjasama untuk menyenangkan hati orangtua, maka Anda perlu berpikir ulang. Hubungan Anda kelak bukan hanya melibatkan Anda berdua tapi juga seluruh keluarga besar. Kekasih yang baik, pasti mau berusaha untuk berjuang dan membahagiakan Anda.
Begitu juga sebaliknya. Pada beberapa kasus, perjuangan ini akan memakan waktu. Terus lakukan tahap-tahap ini jika belum juga mendapat lampu hijau. Bangun komunikasi yang baik dengan orangtua, hindari konflik yang tidak perlu jika ingin perjuangan Anda lebih mulus.
5 Cara Salah Mendidik Anak
Menjadi orang tua memang tidak mudah, butuh kesabaran
dalam membesarkan dan mendidik anak. Tapi, jika cara Anda salah, itu
juga berakibat fatal dan buruk untuk masa depannya.
Terkadang tanpa Anda sadari, sikap dan cara didik kepada anak justru membuat mereka stres. Kadangkala terlalu memanjakan mereka, itu juga tidak baik bagi perkembangkan mereka.
Berikut ini ada 5 cara mendidik anak yang dianggap salah, seperti dikutip dari Times of India, Jumat (10/2).
Tidak ada waktu
Sebagai orang tua, Anda mungkin tidak pernah menyediakan waktu dengan anak-anak. Setidaknya menanyakan kegiatan mereka apa saja disekolah. Komunikasi dengan anak penting, karena jika mereka punya masalah, akan disampaikan ke Anda dan masalah itu bisa cepat diselesaikan.
Terlalu royal memberi hadiah
Sebaiknya Anda tidak terlalu mudah memberikan anak hadiah apalagi jika tidak didukung prestasi yang baik di sekolah. Anda boleh-boleh saja memberi mereka hadiah, tentunya dengan memberi pengertian apabila prestasi di sekolah bagus, minimal nilai pelajaran mereka baik.
Membandingkan-bandingkan
Banyak orang tua yang membandingkan anak mereka dengan orang lain, baik itu saudara, teman atau teman sekelas. Kondisi itu akan membuat meereka semakin merasa tidak layak. Anda harus tahu, setiap anak memiliki kemampuan berbeda, jadi lebih baik Anda memberi motivasi dan dukungan terhadap potensi yang ada padanya.
Terlalu dibebani
Anak juga butuh istirahat dan dicharge. Ibarat baterai, kegiatan yang padat setelah sekolah seperti les, kursus dan lainnya sudah cukup membebani mereka. Jadi, berilah mereka waktu menyalurkan hobi, apakah olahraga, mendengarkan musik atau bahkan tidur.
Terlalu menuntut
Ujian adalah saat-saat paling tidak menyenangkan bahkan menjadi beban bagi anak-anak. Semakin terbebani karena Anda menuntut nilai yang bagus, kondisi ini bisa membuat mereka semakin stres. Seharusnya, yakinkan anak Anda dan motivasi mereka bahwa nilai jelek bukan akhir dari semuanya, karena masih ada kesempatan lain.
Terkadang tanpa Anda sadari, sikap dan cara didik kepada anak justru membuat mereka stres. Kadangkala terlalu memanjakan mereka, itu juga tidak baik bagi perkembangkan mereka.
Berikut ini ada 5 cara mendidik anak yang dianggap salah, seperti dikutip dari Times of India, Jumat (10/2).
Tidak ada waktu
Sebagai orang tua, Anda mungkin tidak pernah menyediakan waktu dengan anak-anak. Setidaknya menanyakan kegiatan mereka apa saja disekolah. Komunikasi dengan anak penting, karena jika mereka punya masalah, akan disampaikan ke Anda dan masalah itu bisa cepat diselesaikan.
Terlalu royal memberi hadiah
Sebaiknya Anda tidak terlalu mudah memberikan anak hadiah apalagi jika tidak didukung prestasi yang baik di sekolah. Anda boleh-boleh saja memberi mereka hadiah, tentunya dengan memberi pengertian apabila prestasi di sekolah bagus, minimal nilai pelajaran mereka baik.
Membandingkan-bandingkan
Banyak orang tua yang membandingkan anak mereka dengan orang lain, baik itu saudara, teman atau teman sekelas. Kondisi itu akan membuat meereka semakin merasa tidak layak. Anda harus tahu, setiap anak memiliki kemampuan berbeda, jadi lebih baik Anda memberi motivasi dan dukungan terhadap potensi yang ada padanya.
Terlalu dibebani
Anak juga butuh istirahat dan dicharge. Ibarat baterai, kegiatan yang padat setelah sekolah seperti les, kursus dan lainnya sudah cukup membebani mereka. Jadi, berilah mereka waktu menyalurkan hobi, apakah olahraga, mendengarkan musik atau bahkan tidur.
Terlalu menuntut
Ujian adalah saat-saat paling tidak menyenangkan bahkan menjadi beban bagi anak-anak. Semakin terbebani karena Anda menuntut nilai yang bagus, kondisi ini bisa membuat mereka semakin stres. Seharusnya, yakinkan anak Anda dan motivasi mereka bahwa nilai jelek bukan akhir dari semuanya, karena masih ada kesempatan lain.
.♥.JANGAN KAU SENTUH DIRIKU.♥.
Jangan engkau sentuh diriku..
Jangan engkau sentuh perasaanku..
Jangan engkau sentuh pikiranku..
Jangan engkau sentuh hatiku..
Jangan engkau sentuh jiwaku..
Jangan engkau sentuh ragaku.
Jangan engkau sentuh jantungku.
Jangan engkau sentuh perasaanku..
Jangan engkau sentuh pikiranku..
Jangan engkau sentuh hatiku..
Jangan engkau sentuh jiwaku..
Jangan engkau sentuh ragaku.
Jangan engkau sentuh jantungku.
Jangan engkau sentuh batinku.
Jangan engkau sentuh apapun yang ada padaku..
Sebelum aku sah menjadi milikmu..
Sebelum aku sah menjdi makmummu..
Sebelum aku sah di depan Penghulu..
Itulah komitmenku..
Jangan engkau sentuh apapun yang ada padaku..
Sebelum aku sah menjadi milikmu..
Sebelum aku sah menjdi makmummu..
Sebelum aku sah di depan Penghulu..
Itulah komitmenku..
Melindungi Mata dari Kerusakan Akibat Layar Komputer
Hampir semua pekerja kantoran kini menatap layar komputer dalam waktu
yang lama setiap hari. Tak ada yang salah dengan hal tersebut asal mata
tetap dijaga kesehatannya. Jika tidak, bisa terjadi beberapa gangguan
mata yang akan membuat Anda menyesal. Perhatikan poin-poin berikut ini
untuk melindungi mata dari efek negatif akibat terlalu lama bekerja di
depan layar komputer.
Atur posisi
Posisi
yang baik ikut menentukan kesehatan mata. Mulai dari jarak, posisi
komputer atau laptop, sampai posisi ruangan. Masalah umum yang terjadi
ketika lama bertatapan dengan layar komputer adalah mata merah dan
kering. Hal ini terjadi karena saat bekerja di depan komputer kita lebih
sedikit berkedip untuk melembapkan mata.
Coba letakkan layar
komputer atau laptop dengan posisi sedikit di bawah mata. Posisi ini
membuat mata tidak terlalu terbuka lebar saat menatap layar komputer.
Beri jarak antara monitor dan mata untuk kenyamanan bekerja. Beri jarak
setidaknya 20-30 cm untuk kenyamanan menatap layar komputer.
Dinding
di belakang monitor juga berperan penting untuk mengurangi kelelahan
mata. Hindari latar atau dinding yang terlalu terang atau dengan motif
terlalu ramai yang bisa membuat mata sulit berkonsentrasi pada layar
komputer. Hal ini membuat mata cepat lelah karena bekerja ekstra.
Istirahat
Semua
bagian tubuh tentu perlu waktu istirahat. Begitu juga mata yang lelah
bekerja menatap layar komputer. Usapkan kedua telapak tangan Anda hingga
hangat, lalu tutup mata Anda dengan kedua telapak tangan. Biarkan mata
terpejam dalam keadaan gelap selama setidaknya satu menit. Jika
memungkinkan, lakukan di ruangan yang tenang.
Rumus umum
20-20-20 juga berlaku untuk mengistirahatkan mata. Beristirahat setiap
20 menit, lalu pandang sesuatu yang jaraknya kurang lebih 20 meter
selama 20 detik. Dengan begitu, mata bisa beristirahat dari sinar layar
komputer dan pandangan jarak dekat.
Sesekali, pijat area di
sekitar mata dengan lembut. Lakukan gerakan memutar secara perlahan
untuk membuat otot-otot di sekitar mata lebih rileks. Usahakan untuk
berkedip cukup sering demi menjaga kelembapan mata — agar tidak kering
dan iritasi.
Atur kenyamanan
Sering kali
mata harus bekerja keras karena pengaturan yang tidak tepat. Saat
mengetik atau membaca, atur sedemikian rupa besar huruf sehingga tidak
membuat mata harus memicing. Jangan sampai mata harus bekerja ekstra
keras karena pengaturan besar huruf yang tidak nyaman. Membaca atau
menulis dengan besar huruf yang tidak nyaman dapat membuat mata lelah,
posisi tubuh lelah karena harus mendekat ke layar, dan tubuh tegang.
Usahakan
juga atur tempat kerja dengan cahaya yang cukup. Bekerja di tempat yang
terlalu terang bisa membuat mata iritasi. Sedangkan bekerja di tempat
yang terlalu gelap bisa membuat mata mudah lelah dan rusak. Sesuaikan
tingkat cahaya monitor Anda yang nyaman.
Perhatikan gejala
Jangan
sepelekan gejala-gejala yang menganggu kenyamanan mata. Hindari gejala
semakin parah dengan segera berkonsultasi ke dokter. Dengan memeriksakan
gangguan mata secara dini, Anda bisa menemukan penyebab dan melakukan
perbaikan terhadap sumber masalah tersebut. Jika dibiarkan terlalu lama,
bisa jadi kerusakannya sulit untuk dikembalikan lagi.
Perhatikan
beberapa gejala ini: Mata buram saat menatap ke tempat lain selain
layar komputer, mata kering, sakit perih pada mata, sakit kepala, sulit
fokus atau pandangan buram saat menatap layar komputer, mata
berkunang-kunang, serta sulit membaca serta fokus pada benda jauh
setelah menatap komputer. Jika gejala-gejala tersebut Anda alami, tak
ada salahnya mengevaluasi kembali posisi komputer dan pola kerja Anda.
Apabila setelah dilakukan perbaikan mata masih juga tak membaik,
sebaiknya konsultasikan dengan dokter terkait.
10 Ciri Si Dia Memang Pria yang Tepat Buat Anda
- Teman-teman setuju
- Kumpul dengan keluarga
- Ia mendengarkan
- Punya tujuan yang sama
- Ia bisa jadi teman dan sahabat
- Percaya
- Merasa spesial
- Membicarakan masa depan
- Merasa terlindungi
- Jadilah apa adanya
Langganan:
Postingan (Atom)